Gaya Belajar
Menurut Hasrul (2009),
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di
sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika sesorang menyadari
bagaimana dia dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, maka dia dapat
menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya sendiri.
Menurut De Porter dan Hernacki (2000: 110), Gaya
belajar adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi.
Menurut De Porter dan
Hernacki (2000: 113), Ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa dicermati, yaitu
sebagai berikut:
- Gaya belajar visual (Visual Learnes)
De Porter dan Hernacki (2000: 117) menjelaskan bahwa
orang bergaya belajar visual lebih dekat dengan ciri seperti suka
mencoret-coret ketika berbicara ditelepon, berbicara dengan cepat, dan lebih
suka melihat peta dari pada mendengarkan penjelasan. Menurut De Porter dan
Hernacki (2000: 113), Orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat. De
Porter dan Hernacki (2000: 116), ciri-ciri gaya belajar visual, sebagai
berikut:
a.
Rapi
dan teratur
b.
Berbicara
dengan cepat
c.
Perencana
dan pengatur jangka panjang yang baik
d.
Teliti
terhadap detail
e.
Mementingkan
penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
f.
Pengeja
yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
g.
Mengingat
apa yang dilihat daripada yang didengar
h.
Mengingat
dengan asosiasi visual
i.
Biasanya
tidak terganggu pada keributan
j.
Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali ditulis, dan sering kali minta
bantuan orang untuk mengulanginya
k.
Pembaca
cepat dan tekun
l.
Lebih
suka membaca daripada dibacakan
m.
Membutuhkan
pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental
merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
n.
Mencoret-coret
tanpa arti selama berbicara ditelpon dan didalam rapat
o.
Lupa
menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
p.
Sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
q.
Lebih
suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
r.
Lebih
suka seni daripada musik
2. Gaya belajar
Auditorial (Auditory Learnes)
De
Porter dan Hernacki (2000: 117) menjelaskan bahwa orang bergaya belajar
auditorial lebih dekat dengan ciri seperti lebih suka berbicara sendiri, lebih
menyukai ceramah atau seminar dari pada membaca buku, dan lebih suka berbicara
dari pada menulis. Menurut De Porter dan Hernacki (2000: 113), Orang auditorial
belajar melalui apa yang mereka dengar. De Porter dan Hernacki (2000: 118), ciri-ciri
gaya belajar auditorial, sebagai berikut:
a.
Berbicara
kepada diri sendiri saat kerja
b.
Mudah
terganggu oleh keributan
c.
Menggerakan
bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca
d.
Senang
membaca dengan keras dan mendengarkan
e.
Dapat
mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara
f.
Kesulitan
untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
g.
Berbicara
dengan irama yang terpola
h.
Biasanya
pembicara yang fasih
i.
Lebih
suka musik daripada seni
j.
Belajar
dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
k.
Suka
berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
l.
Mempunyai
masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
m.
Lebih
pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
n.
Lebih
suka gurauan daripada membaca komik
De Porter dan Hernacki (2000: 117) menjelaskan bahwa orang bergaya
belajar kinestetik lebih dekat dengan ciri seperti saat berfikir lebih baik
ketika bergerak atau berjalan, banyak menggerakkan anggota tubuh ketika
berbicara, dan merasa sulit untuk duduk diam. Menurut De Porter dan Hernacki
(2000: 113), Orang kinestetik belajar dengan cara bergerak, bekerja dan
menyentuh. De Porter dan Hernacki (2000: 118), ciri-ciri gaya belajar
kinestetik, sebagai berikut:
a.
Berbicara
dengan perlahan
b.
Menanggapi
perhatian fisik
c.
Menyentuh
orang untuk mendapatkan perhatian mereka
d.
Berdiri
dekat ketika berbicara dengan orang
e.
Selalu
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
f.
Mempunyai
perkembangan awal otot-otot yang besar
g.
Belajar
melalui memanipulasi dan peraktik
h.
Menghafal
dengan cara berjalan dan melihat
i.
menggunakan
jari sebagai penunjuk ketika membaca
j.
Banyak
menggunakan isyarat tubuh
k.
Tidak
dapat duduk diam untuk waktu lama
DAFTAR PUSTAKA
De
Porter, B dan Hernacki, M. (2000). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (terjemahan Alwiyah
Abdurrahman). Bandung: Kaifa
Hasrul.
(2009). Pemahaman Tentang Gaya Belajar.
[Online]. Tersedia: http://ft-unm.net/medtek/Jurnal%20Medtek%20Vo.%201_No.2_Oktober%202009/Hasrul.pdf. [26 Maret 2016]
terima kasih min .izin copas
BalasHapus