https://pendidikantt.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=3 Contoh Angket Gaya Belajar Siswa - Dunia Pendidikan -->

Contoh Angket Gaya Belajar Siswa

Menurut Sugiyono (2011: 199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Pertanyaan dikatakan tertutup jika pertanyaan itu jawabannya sudah ditentukan lebih dahulu sehingga responden tidak diberi kesempatan memberikan alternatif jawaban.
Angket ini digunakan kepada siswa sebelum siswa mendapat perlakuan pembelajaran. Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket yang telah diuji validitas dan reliabilitas isinya oleh ahli, sehingga peneliti tidak menguji kevalidan dan reliabilitas isinya. Adapun skala sikap yang digunakan oleh peneliti adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2011: 134), skala Likert yaitu untuk mengukur pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Prosedur pemberian skor pada tiap-tiap kategori angket gaya belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
 Skor Kategori Skala Likert

Kategori
Pernyataan Positif
Pernyataan negatif
Selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
4
3
2
1
1
2
3
4

                                                           (Sugiyono, 2011: 135)


CONTOH ANGKET GAYA BELAJAR SISWA

SOAL ANGKET GAYA BELAJAR
Nama               :
Kelas               :
Sekolah           :
Petunjuk pengisian angket:
Berilah tanda cek (√) atau silang (x) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda untuk setiap pernyataan berikut ini!

Keterangan:
Selalu (SL)                  : selalu dilakukan
Sering (SR)                 : lebih banyak dilakukan daripada tidak
Jarang (JR)                  : banyak tidak dilakukan dibanding dilakukan
Tidak pernah (TP)       : sama sekali tidak pernah dilakukan

No
PERNYATAAN
SL
SR
JR
TP
1
Saya memiliki tulisan yang rapi dan teratur sehingga saya mudah membaca buku catatan matematika saya.




2
Saya lancar berbicara dalam menyampaikan pendapat.




3
Saya merasa kesulitan mengingat materi pelajaran yang disampaikan dengan bentuk grafik atau tabel.




4
Saya memperhatikan ilustrasi gambar atau warna yang terdapat dalam buku teks matematika.




5
Saya lambat memahami ketika teman atau guru matematika melontarkan lelucon atau guruauan.




6
Saya tidak memiliki jadwal belajar matematika atau mata pelajaran secara khusus di rumah.




7
Saya tidak suka membaca buku teks matematika sendiri dari pada mendengar penjelasan dari teman atau guru matematika.




8
Saya tidak mudah memahami materi matematika ketika guru mengajar dengan media pembelajaran berupa model gambar.




9
Saya lupa dengan apa yang disampaikan oleh guru karena saya mempunyai catatan lengkap.




10
Saya belajar dengan keadaan buku-buku dan alat tulis lainnya berserakan didekat saya,




11
Ketika membaca buku teks matematika untuk waktu yang lama, mata saya mudah lelah walaupun mata saya normal.




12
Ketika mengerjakan tugas secara berkelompok, saya tidak menguasai pembicaraan dalam kelompok saya.




13
Saya mengisi hari libur dengan mendengarkan musik dibandingkan bermain dengan teman.




14
Saya menjadikan suatu lagu sebagai lagu tema atau soundstrack suatu kejadian dalam hidup saya.




15
Saya tidak merasa terganggu ketika dalam memperhatikan guru mengajar ada teman yang berbicara.




16
Saya mengambar suatu persamaan dengan ukuran skala yang benar.




17
Belajar matematika menyenangkan sekali bagi saya ketika ada kesempatan untuk berdiskusi.




18
Saya mendengarkan penjelasan guru supaya tidak perlu membaca buku di rumah.




19
Ketika menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan, saya tidak terbiasa berbicara dengan cepat atau lancar.




20
Saya merasa kesulitan memahami materi pelajaran yang disampaikan secara lisan oleh guru matematika atau orang lain.




21
Ketika belajar metematika di kelas, mudah bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama.




22
Ketika membaca buku catatan matematika, saya menggunakan jari saya untuk menunjuk kata atau kalimat yang sedang saya baca.




23
Saya tidak berani mencoba-coba mengerjakan soal yang cara penyelesaiannya belum pernah saya kerjakan.




24
Saya mudah mengerti pelajaran matematika dengan menulis ulang atau mengetik catatan pelajaran saya di rumah.




25
Saya tidak menyukai pelajaran matematika melalui permainan yang menyibukkan secara fisik di kelas.




26
Ketika mendapat lembar soal atau tugas matematika, saya langsung mengejakannya tanpa harus melihat instruksinya terlabih dahulu.




27
Saya menghapal rumus matematika dengan duduk diam di kursi.






28
Ketika menjelaskan suatu materi dalam matematika yang ditanyakan teman, saya terbiasa menyentuh teman tersebut untuk memperoleh perhatiannya.




29
Saya tidak peka terhadap perubahan ekspresi teman saya ketika berbicara.




30
Ketika menjelaskan sesuatu dalam kegiatan diskusi atau belajar kelompok, tangan saya tidak bisa diam, pasti ikut menerangkan juga.




         (Juliantika, 2015: 153)



Daftar Pustaka
Juliantika, M. (2015). Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Parindu. Skripsi IKIP-PGRI Pontianak: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 






1 Response to "Contoh Angket Gaya Belajar Siswa"

  1. mohon ijin utk saya gunakan dan terimaksih semoga Allah swt selalu memberikan kesehatan lahir batin anda

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel